Rabu, 28 November 2012

Pendidikan Indonesia di Mata Dunia

Sistem Pendidikan Indonesia Terendah di Dunia

 

KOMPAS.com — Sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia. Berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, sistem pendidikan Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Tempat pertama dan kedua ditempati Finlandia dan Korea Selatan, sementara Inggris menempati posisi keenam.

Peringkat itu memadukan hasil tes internasional dan data, seperti tingkat kelulusan antara tahun 2006 dan 2010. Sir Michael Barber, penasihat pendidikan utama Pearson, mengatakan, peringkat disusun berdasarkan keberhasilan negara-negara memberikan status tinggi pada guru dan memiliki "budaya" pendidikan.

Perbandingan internasional dalam dunia pendidikan telah menjadi semakin penting dan tabel liga terbaru ini berdasarkan pada serangkaian hasil tes global yang dikombinasikan dengan ukuran sistem pendidikan, seperti jumlah orang yang dapat mengenyam pendidikan tingkat universitas.

Gambaran perpaduan itu meletakkan Inggris dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan tes Pisa dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), yang juga merupakan salah satu tes dalam proses penyusunan peringkat. Pertimbangan-pertimbangan dalam peringkat ini diproduksi untuk Pearson oleh Economist Intelligence Unit.

Kompetisi global
Dua kekuatan utama pendidikan adalah Finlandia dan Korea Selatan, lalu diikuti oleh tiga negara di Asia, yaitu Hongkong, Jepang, dan Singapura.

Inggris yang dianggap sebagai sistem tunggal juga dinilai sebagai "di atas rata-rata", lebih baik daripada Belanda, Selandia Baru, Kanada, dan Irlandia. Keempat negara itu juga berada di atas kelompok peringkat menengah termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Perancis.

Perbandingan ini diambil berdasarkan tes yang dilakukan setiap tiga atau empat tahun di berbagai bidang, termasuk matematika, sains, dan kesusasteraan serta memberikan sebuah gambaran yang semakin menurun dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, tujuan utamanya adalah memberikan pandangan multidimensi dari pencapaian di dunia pendidikan dan menciptakan sebuah bank data yang akan diperbaharui dalam sebuah proyek Pearson bernama Learning Curve.

Melihat dari sistem pendidikan yang berhasil, studi itu menyimpulkan bahwa mengeluarkan biaya adalah hal penting, tetapi tidak sepenting memiliki budaya yang mendukung pendidikan. Studi itu mengatakan, biaya adalah ukuran yang mudah, tetapi dampak yang lebih kompleks adalah perilaku masyarakat terhadap pendidikan, hal itu dapat membuat perbedaan besar.

Kesuksesan negara-negara Asia dalam peringkat ini merefleksikan nilai tinggi pendidikan dan pengharapan orangtua. Hal ini dapat menjadi faktor utama ketika keluarga bermigrasi ke negara lain, kata Pearson.

Ada banyak perbedaan di antara kedua negara teratas, yaitu Finlandia dan Korea Selatan, menurut laporan itu, tetapi faktor yang sama adalah keyakinan terhadap kepercayaan sosial atas pentingnya pendidikan dan "tujuan moral".

Kualitas guru
Laporan itu juga menekankan pentingnya guru berkualitas tinggi dan perlunya mencari cara untuk merekrut staf terbaik. Hal ini meliputi status dan rasa hormat serta besaran gaji.

Peringkat itu menunjukkan bahwa tidak ada rantai penghubung jelas antara gaji tinggi dan performa yang lebih baik. Dan ada pula konsekuensi ekonomi langsung atas sistem pendidikan performa tinggi atau rendah, kata studi itu, terutama di ekonomi berbasis keterampilan dan global. Namun, tidak ada keterangan yang jelas mengenai pengaruh manajemen sekolah dengan peringkat pendidikan.

Peringkat untuk tingkat sekolah menunjukkan bahwa Finlandia dan Korea Selatan memiliki pilihan tingkat sekolah terendah. Namun, Singapura yang merupakan negara dengan performa tinggi memiliki tingkat tertinggi.

Inspirasi Untuk KPK di Indonesia

Hello, sekarang saya mau posting tentang KPK... ini berita berasal dari negara tirai bambu yaitu China, oke untuk lebih jelas langsung aja baca dibah ini...



Ini sebuah ironi yang terjadi di negeri manapun yang dihuni orang-orang bermental korup: meski makin banyak koruptor yang ditangkap, orang yang nekat dan tega mencuri uang rakyat tak juga menghilang. Saat bebas, bukannya jera dan malu, banyak yang masih pongah, bahkan tak jarang dielu-elukan bak pahlawan.


Jengah dengan realitas itu, seorang seniman China punya cara untuk mempermalukan para penikmat uang haram. Dengan membuat lukisan lusinan pejabat yang dipenjara dalam beberapa tahun terakhir. Lukisan-lukisan foto itu dipasang berjejer di sebidang tembok studio. Agar orang-orang tak akan lupa rupa dan perbuatan mereka.


Para koruptor dilukis dengan kelir merah mirip mawar, mirip warna uang pecahan 100 yuan -- sebagai simbol korupsi.


Seniman tersebut, Zhang Bingjian, mengaku ia memulai proyeknya tiga tahun lalu, setelah melihat tayangan stasiun televisi China yang melaporkan ulah pejabat yang menerima suap. Zhang marah bukan kepalang.


"Di China, tanpa uang artinya orang akan berhadapan dengan masalah. Orang-orang telah kehilangan pegangan, mereka tidak meyakini apapun kecuali uang. Uang adalah segalanya di sini," kata dia, berapi-api.


Lalu, ini yang ia lakukan. Zhang mempekerjakan beberapa asisten yang tugasnya menjelajah internet, mencari kasus pejabat yang dipenjara karena kasus korupsi. Mencari seperti apa rupa orang itu.


Sejak proyek itu dimulai, sudah ada 1.600 pejabat korup yang didapat. Jumlah itu terus bertambah, makin banyak.


Apa yang dilakukan oleh Zhang adalah ekspresi kemarahan publik pada pejabat yang korup, yang makin lama makin menggelegak.


Pertumbuhan pengguna internet di China juga makin memperkuat pengawasan pada para pejabat. Ini contohnya, suatu hari, beredar foto seorang pejabat yang alih-alih simpatik, ia justru tertangkap kamera sedang tersenyum lebar di lokasi kecelakaan bus fatal.


Blogger yang marah dengan ulahnya itu mulai menginvestigasi hal-hal yang tak biasa dari si pejabat tak punya perasaan itu. Mencari-cari kesalahannya.


Dan ketemu. Sejumlah foto oknum itu di berbagai acara dan pertemuan menggunakan jam mahal, menjadi amunisi. Jam itu terlalu mahal untuk gajinya. Buntutnya, pihak berwenang kemudian mengumumkan, pejabat itu dipecat.


Publik di China membaca headline berita tentang kampanye antikorupsi hampir setiap hari. Kepedulian mereka makin besar.


Juga tahun lalu, Bank of China secara tak sengaja merilis laporan dalam situsnya, yang cepat-cepat diturunkan. Laporan tersebut menyebut, antara 16.000 dan 18.000 pejabat pemerintah dan pekerja perusahaan milik negara (BUMN) telah menyelundupkan uang lebih dari US$120 miliar ke luar negeri, dalam jangka waktu pertengahan tahun 1990-an dan 2008. Kebocoran data itu menjadi topik panas di dunia maya.


Namun ironisnya, seperti halnya terjadi dalam masyarakat di mana korupsi marak, banyak orang pasrah, menerima korupsi sebagai kewajaran. Rahasia umum, orang harus membayar suap untuk mendapatkan perawatan medis yang baik atau menang gugatan di pengadilan.


Tajam ke bawah, tumpul ke atas


Sementara penegakan hukum tegas pada pejabat level rendah dan menengah, informasi keuangan para petinggi politik dan keluarganya dibatasi di media China, kecuali dalam kasus-kasus besar yang terlanjur menyeruak ke publik.


Dalam sebuah sistem di mana para pejabat hanya bertanggung jawab kepada partai dan bukan kepada publik, sangat sulit untuk melihat bagaimana korupsi dapat dibasmi.


"Tidak mungkin untuk mengatasi korupsi dalam sistem pemerintahan tanpa membentuk badan independen," kata Willy Lam, analis China yang berdomisili di Hong Kong. "Para petinggi bisa menghentikan investigasi dan menolak panggilan dari pejabat senior yang memintanya mempublikasikan aset keluarganya."

Bulan lalu, politisi ternama China, Bo Xilai yang terkait skandal politik terbesar di  China, dikeluarkan dari Partai Komunis, di antara sekian tuduhan yang mengarah padanya adalah, menerima suap dalam jumlah besar. Namun, kebanyakan orang China melihat kasusnya sebagai perseteruan politik, alih-alih korupsi.
Pemerintah bukannya tak sadar masalah korupsi bisa jadi persoalan besar. Apalagi, ribuan insiden kerusuhan di China berakar dari korupsi - seperti transaksi tanah oleh pejabat setempat. Awal tahun ini, Perdana Menteri Wen  Jiabao memperingatkan, korupsi adalah ancaman terbesar untuk partai berkuasa, Partai Komunis.

Hem..menarik untuk dibaca

 HEBAT..! Sekolah di Jerman Haramkan PR



Hello kawan... taukah anda jika disetiap sekolah di Indonesia pasti yang namanya "PR" itu selalu ada tapi ini beda dengan negara Jerman, mereka mengharamkan "PR" di negaranya, sehingga anak-anakpun dapat besantai jika sudah pulang sekolah,,, oke untuk lebih lanjutnya langsung ke beritanya kawan...



Sebuah sekolah di Jerman membebaskan pekerjaan rumah alias PR bagi murid-muridnya. Hal ini dilakukan agar para siswa punya banyak waktu bersantai dan melakukan aktivitas selain belajar.


Peraturan yang membuat girang murid-murid tersebut diterapkan di sekolah menengah Elsa-Brandstrom di North Rhine-Westphalia. "Tidak boleh ada siswa yang menggunakan waktu bersantai mereka untuk melaksanakan pekerjaan sekolah," kata kepala sekolah Brigitte Fontein.


Diberitakan laman The Local, peraturan ini diterapkan untuk siswa kelas lima hingga enam. Sebelumnya, waktu belajar mereka ditambah hingga dua kali lebih lama. Hal ini adalah dampak dari peraturan baru pemerintah yang memotong masa setahun dari periode wajib belajar.


Sistem sekolah Jerman ini dikritik oleh Serikat Pekerja Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Jerman (GEW) karena dinilai terlalu membebani siswa. "Anak-anak berhak punya waktu santai, bermain di sore hari," kata Cornelia Schiemanowski, ketua GEW di Oberhausen.


Michael von Tettau, dari sekolah Elsa-Brandstrom mengatakan, "Siswa-siswa bahkan tidak punya waktu yang cukup untuk berolahraga dan belajar memainkan alat musik."


Pembebasan PR ini awalnya diujicobakan selama dua tahun, untuk melihat efeknya bagi para siswa. Peraturan ini tidak berlaku untuk siswa kelas akhir, karena mereka harus belajar agar bisa masuk universitas pilihan.




Indonesia vs. Singapore AFF suzuki cup 2012

Tekuk Singapura, Indonesia Patahkan Kutukan 14 Tahun

AFP/MOHD RASFAN
Pemain sayap Indonesia, Oktovianus Maniani (kanan) berhasil menaklukkan kiper Singapura, Mohamad Izwan Mahbud, dan mencetak gol. Sayang, golnya dianulir karena offside lebih dulu. Namun, Andik Vermasyah akhirnya mencetak gol dan membawa Indonesia menang 1-0 pada laga Grup B Piala AFF 2012, Rabu (28/11/2012).

        KUALA LUMPUR, KOMPAS.com Indonesia secara dramatis berhasil mengalahkan Singapura dengan skor 1-0 pada lanjutan penyisihan Grup B Piala AFF 2012 di Stadion Bukit Jalil, Rabu (28/11/2012). Hasil ini merupakan kemenangan perdana Indonesia atas Singapura dalam 14 tahun terakhir. Tidak hanya itu, kemenangan ini pun memperbesar peluang Indonesia lolos ke babak semifinal.
        Indonesia kini memimpin klasemen Grup B dengan nilai 4, menggeser Singapura yang nilainya 3. Sementara Laos di urutan ketiga dan Malaysia di posisi buncit. Indonesia hanya butuh hasil seri untuk ke semifinal.
Pelatih Indonesia menghadirkan kejutan dalam laga ini dengan menyimpan Bambang Pamungkas dan Andik Vermansyah. Posisi kedua pemain tersebut diisi oleh M Rahmat dan Elie Aiboy. Perubahan ini diharapkan agar Irfan Bachdim dan kawan-kawan bisa mendulang poin setelah sebelumnya ditahan imbang 2-2 oleh Laos pada laga perdana.

          Indonesia langsung memberikan tekanan begitu pertandingan dimulai. Apalagi, seperti dilaporkan wartawan Kompas.com dari Stadion Bukit Jalil, Ary Wibowo, dukungan suporter Indonesia sangat bersemangat.

           Oktovianus Maniani yang beroperasi di sayap kiri nyaris mencetak gol setelah berhasil merebut bola dari kesalahan back-pass yang dilakukan pemain belakang Singapura. Sayang, tembakan gelandang lincah asal Papua tersebut belum mengenai sasaran pada menit kelima.

        Skuad "Garuda" semakin percaya diri. Namun, Indonesia terlalu terburu-buru dalam membangun serangan. Begitu mendapatkan bola di lini belakang, pemain langsung cepat melepaskan umpan panjang yang sering tak akurat ke lini depan.

          Indonesia kembali melepaskan ancaman pada menit ke-21. Begitu menguasai bola dari umpan kepala Irfan Bachdim, Vendry Mofu melepaskan tembakan keras. Apes, bola tembakan gelandang Semen Padang tersebut masih bisa ditepis kiper Mohamad Izwan Mahbud.

           Indonesia bukan tanpa ancaman. Shahdan Sulaiman yang memanfaatkan umpan dari tendangan bebas berhasil melepaskan tembakan keras. Beruntung, kiper Wahyu Tri Nugroho masih sigap menepis bola.

Indonesia berusaha tak membiarkan Singapura mengembangkan permainannya. Elie Aiboy dan kawan-kawan dengan hati-hati menggempur pertahanan Singapura. Namun, Indonesia terlihat tak menampilkan organisasi permainan yang rapi. Mereka kembali terburu-buru dalam menyerang, mudah kehilangan bola, dan melakukan kesalahan dalam mengumpan bola. Alhasil, serangan Indonesia mudah dipatahkan lawan meskipun mendominasi permainan. Skor 0-0 pun bertahan hingga turun minum.      

          Selepas jeda, Nil memasukkan Andik Vermansyah menggantikan Elie Aiboy. Gelandang Persebaya ini memang memiliki kecepatan yang sangat merepotkan pertahanan lawan seperti yang ditunjukkannya ketika melawan Laos pada laga perdana.

Permainan "Garuda" semakin menggigit. Indonesia berhasil mencetak gol yang diciptakan Okto pada menit ke-53. Namun, wasit Ali Hasan Ebrahim menganulir gol tersebut karena menilai Okto sudah terlebih dulu terperangkap offside.

Indonesia terus menjaga ritme permainannya. Sebuah umpan terobosan dari Andik cukup membahayakan pertahanan lawan. Namun, Mohamad Izwan Mahbud lebih cepat keluar dari gawangnya untuk menangkap bola sebelum Vendry menjangkau bola pada menit ke-55.

               Sepuluh menit kemudian, Indonesia unggul jumlah pemain. Singapura harus bermain dengan sepuluh orang, menyusul kartu kuning kedua untuk Irwansyah setelah melanggar Andik.

Indonesia pun berusaha keras memaksimalkan keunggulan jumlah pemain. Sayangnya, Indonesia masih terlihat terburu-buru sehingga beberapa peluang terbuang percuma. Bahkan, Indonesia nyaris kebobolan seandainya tandukan Duric tak membentur mistar pada menit ke-80.

Indonesia belum menyerah. Akhirnya, Indonesia berhasil membobol gawang Singapura pada menit ke-88. Tendangan bebas Andik Vermansyah jauh dari luar kotak penalti meluncur deras ke pojok kiri atas gawang Singapura tanpa bisa diantisipasi Mohamad Izwan Mahbud. Gol itu pun memateraikan kemenangan Indonesia 1-0.

Susunan Pemain
Indonesia (4-4-2):
12-Wahyu Tri Nugroho, 4-Novan Setya Sasongko, 3-Raphael Guillerm Maitimo, 13-Wahyu Wijiastanto, 6-Fachruddin, 7-Taufiq, 26-Vendry Mofu, 28-Oktovianus Maniani (Rasyid 76), 8-Elie Aiboy (Andik Vermansyah 46); 10-Irfan Bachdim, 29-M Rahmat (Bambang Pamungkas 55).
Cadangan: 9-Samsul Arif, 2- Handi Ramdan, 14-Rasyid Assahid Bakrie, 18-Valentino, 25-Cornelis Gedi (pemain/kiper), 29-Rachmat Syamsuddin Leo, 4-Nopendi, 10-Bambang Pamungkas, 10-Andik Vermansyah.

Pelatih: Nil Maizar

Singapura (4-4-2): 1-Mohamad Izwan Mahbud; 5-Baihakki Khaizan, 7-Shi Jiayi, 8-Shahdan Sulaiman, 14-Hariss Harun (9-Aleksandar Duric 29), 15-Musatafic Fahrudin, 16-Daniel Bennett, 17-Mohammad Shahril Ishak, 19-Mohammad Khairul Amri, 20-Muhammad Irwan Shah, 21-Muhammad Safuwan baharudin.
Cadangan: 4-Mohammad Isa Abdul Halim, 9-Aleksandar Duric, 10-Fazrul Nawaz, 11-Qiu Li, 13-Muhammad Fazli Ayob, 18-Muhammad Hyrulnizam Juma'at, 24-Mohammad Firdaus Kasman, 29-Mohammad Hafiz Rahim, 34-Muhammad Zulfahmi Arifin.

Pelatih: Radojko Avramovic

Wasit: Ali Hasan Ebrahim (Bahrain)

Prestasi SMAN 8 Tangerang

 






Ini adalah kumpulan foto-foto berbagai prestasi dari SMAN 8 Tangerang di dalam akademik maupun di luar akademik.
Semoga kedepannya SMAN 8 Tangerang bisa lebih baik dan banyak meraih prestasi .

Selasa, 27 November 2012

Car Free Day at SMAN 8 Tangerang

 Assalamualaikum wr.wb

Car Free day. Pasti sebutan ini sudah tidak asing di telinga kalian. Yapp car free day artinya hari tanpa kendaraan bermotor. Kegiatan positif ini rutin dilakukan di SMAN 8 Tangerang. Di setiap tanggal 8 pasti warga sekolah sepakat untuk tidak membawa kendaraan bermotor. Tidak hanya siswanya saja, bahkan guru-guru dan staff-staff nya pun ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selain mengurangi polusi, car free day atau bisa disingkat CFD bisa menyehatkan. Jadi, tidak ada salahnya kalau kita mengikuti kegiatan positif ini.

Car Free Day SMAN 8 Tangerang


Minggu, 25 November 2012

Perlu Diingat

10 Perilaku & Kebiasaan Berinternet Orang Indonesia



1. Satu dari tiga orang penduduk perkotaan di Indonesia mengakses internet dalam satu bulan terakhir.

2. Penetrasi internet pada segmen penduduk usia 15-29 tahun paling tinggi dibandingkan segmen usia lain dengan persentase sebesar 64 persen. Diikuti usia 20-24 tahun sebesar 42 persen. Berikutnya usia 25-29 tahun sebesar 28 persen, kemudian usia 30-34 tahun sebesar 16 persen, usia 40-44 tahun sebesar 12 persen, dan usia 45-50 tahun sebesar 5 persen.

3. Pengguna internet tidak hanya di kota besar, tetapi juga menyebar di kota-kota kecil.

4. Warung internet(warnet) paling sering digunakan mengakses internet, 83 persen dari pengguna online menggunakan warnet dalam satu bulan terakhir. Disusul akses dari handphone, PDA, dan perangkat mobile lain sebesar 22 persen, dari kantor 19 persen, dari sekolah 17 persen, dan dari rumah 16 persen.


5. Enam dari 10 pengguna internet mengunjungi situs jaringan sosial(social network) setiap bulan.

6. Sebanyak 28 persen masyarakat perkotaan mengakses internet dalam satu bulan terakhir. 6 persen mengakses internet tiap hari.

7. Penggunaan internet yang tinggi tidak hanya didominasi Jakarta, tetapi juga merata di banyak kota lain.


8. Aktivitas internet paling sering digunakan bukan untuk membuka berita online atau bertransaksi, melainkan untuk membuka email berbasis web sebesar 59 persen, instant messenger 58 persen, membuka situs jaringan sosial 58 persen, mesin pencari 56 persen, membaca berita online 47 persen. Setelah itu baru untuk
 keperluan lain. Untuk membuka internet banking hanya 5 persen. Untuk transaksi online? Masuk urutan terakhir, cuma 3 persen.


9. Yahoo! adalah layanan email berbasis web paling dominan, sedangkan Google dominan untuk mesin pencari.

10. Situs jaringan sosial masih merajai. Sebanyak 58 persen mengakses situs jaringan sosial.